Minggu, 22 Juli 2012

Uji Kandungan Urin Manusia

Urin termasuk hal yang dianggap jijik bagi siswa walau itu terkesan berlebihan. Penelitian di kelas XI IPA III semester 2 dilakukan praktikum urin. Praktikum meliputi pengujian pH, bau, kandungan glukosa, protein, sulfat, dan klor pada urin.

Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.

Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).
Gambar. Komposisi Urin Manusia
Urin normal memiliki kisaran pH antara 5-7 sehingga bisa disebut sedikit asam. Hal ini bergantung pada konsumsi. Urin lebih asam jika banyak mengkonsumsi protein, sebaliknya bagi vegetarian urin akan bersifat basa. Untuk mengukurnya bisa digunakan kertas indikator universal dan mencocokkannya dengan warna standar pH.

Bau pada urin.
Jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar dari tubuh. Hanya saja beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengkontaminasi urin dan mengubah zat-zat d dalam urin dan menghasilkan bau yang khas terutama bau amonia yang dihasilkan dari urea. Inilah yang sering kita sebut bau pesing. hehe
Bau urin dapat bervariasi karena kandungan asam organik yang mudah menguap. Diantara bau yang berlainan dari normal seperti: bau oleh makanan yang mengandung zat-zat atsiri seperti jengkol, petai, durian, asperse dll. Bau obat-obatan seperti terpentin, menthol dsb, Bau amoniak biasanya terjadi kalau urin dibiarkan tanpa pengawet atau karena reaksi oleh bakteri yang mengubah ureum di dalam kantong kemih.Bau keton sering pada penderita kencing manis, dan bau busuk sering terjadi pada penderita keganasan (tumor) di saluran kemih.

Uji Kandungan glukosa.
Seharusnya dalam urin tidak lagi ada glukosa. Jika ada maka inilah indikator penderita diabetes melitus. Ada tidaknya glukosa dapat diuji dengan menambahkan benedict pada urin. Kemudian memanaskannya.

Uji Kandungan protein.
Untuk mengujinya urin ditambahkan dengan biuret dan mengamati perubahan warnanya. Urin akan berwarna ungu jika mengandung protein.

Uji kandungan klorida.
Untuk mengujinya urin diteteskan AgNO3. Urin yang semula berwarna kuning berubah menjadi putih keruh. Pada dasar tabung reaksi juga terdapat endapan tipis. Sehingga dapat dikatakan urin mengandung klorida dan masih termasuk dalam jumlah normal. Persamaan reaksinya:
2NaCl + AgNO3 -> Na2NO3 + AgCl2

Uji kandungan sulfat.
Urin ditambahkan denga HCl dan BaSO4. Sehingga terbentuk endapan putih yang menunjukkan adanya belerang anorganik, persamaan reaksinya:
BaCl2 + SO4 2 -> BaSO4 + 2 Cl-